Sumbawa Besar–Wamen Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Fahri Hamzah, mengunjungi Perumahan Griya Metro Regency (Mercy) yang berlokasi di jalan lintas Sumbawa-Moyo Hilir, Kamis (26/12/2024).
Dalam kunjungan tersebut, Wamen PKP didampingi oleh Deputi Komisioner Bidang Pemanfaatan Dana Tapera, Sid Herdi Kusuma mengunjungi Perumahan Griya Metro Regency (Mercy) yang berlokasi di jalan lintas Sumbawa-Moyo Hilir, Kamis (26/12/2024).
Selain itu, juga turut mendampingi Direktur PT. Salva Inti Properti (SIP), Onny Tjatur Prasetyo selaku pengembang (Developer), dan Pimpinan Bank BTN Mataram, Alem Wijaya. Hadir pula jajaran pejabat di Pemda Sumbawa yang menjadi bagian dari rombongan kunjungan Wamen Fahri Hamzah tersebut.
Fahri Hamzah bersama Direktur PT SIP, menyempatkan diri mengecek satu per satu unit yang didirikan dan memberikan sejumlah perhatian untuk pengembangan unit yang ada.
Secara umum, Fahri Hamzah, mengapresiasi hasil kerja PT SIP dengan unit yang ada dan masih ada ruang untuk pemilik rumah type 32 di atas tanah seluas 1 are tersebut.
Perumahan Griya Mercy jelas Onny kepada media ini, perumahan ini berdiri di atas lahan seluas 5 hektar dan sudah berdiri sebanyak 100 unit untuk tahap pertama rumah subsidi type 32 ditambah kanopi depan dan tanahnya 1 are.
Progresnya sudah direalisasikan dengan dukungan Bank BTN sebanyak 20 unit. Kemudian 14 unit yang sudah ada persetujuan dari Bank, sisanya 66 ready stok dan sudah ada yang booking.
“Sebenarnya sudah hampir habis dan untuk tahap kedua akan dibangun sekitar 100 unit di tahun 2025,” ungkap Direktur PT.SIP
Selanjutnya papar Direktur PT.SIP bahwa perumahan Griya Mercy mengutamakan fasilitas umum yang diperlukan oleh warga. Misalkan, musholla atau masjid, sarana olahraga, jogging track, taman bermain, jalan yang lebar dan jalan utama yang dihotmix. Keuntungan lainnya adalah setiap pembelian perumahan di Metro Regency ada undian yakni 1 unit rumah yang berlokasi di Mataram dan hadiah sepeda motor yang mana sekarang memasuki periode keempat. Di periode 1 sampai 3 warga pembeli diberikan hadiah mobil.
“Keuntungan ketiga bahwa setiap unit, konsumen yang membeli rumah type 32 konsumen tidak perlu menyiapkan uang muka karena sudah ditanggung oleh PT Salva, atau biaya DP nya nol rupiah. Kemudian biaya administrasi bank, asuransi dan seluruhnya seperti notaris ditanggung PT Salva,” ulasnya.
Bahwa tegas Onny, pihaknya sangat memperhatikan tata lingkungan untuk kenyamanan warga setempat.
Dia menyampaikan bahwa sangat salut dengan upaya Wamen Fahri Hamzah yang memperhatikan par developer di daerah yang menjadi suatu kerja nyata dari Wamen.
“Saya sangat mengapresiasi kedatangan bapak Wamen karena ini akan meningkatkan minat warga untuk membeli unit di Griya Metro Regency. Dengan turunnya pak Wamen ke Developer tentu akan membuat semakin suksesnya program 3 juta rumah yang digalakkan pemerintah. Apalagi hadir di perumahan Griya Metro Regency,” ungkap Onny.
Onny mengapresiasi pula layanan pihak Bank BTN yang memiliki pelayanan yang baik, tepat dan cepat. Dukungan yang baik dari BTN membuat PT SIP lebih bersemangat untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah.
Pimpinan atau Branch Manager Bank BTN Mataram, Alem Wijaya, mengutarakan bahwa peran pihaknya memang konsen untuk mendukung program KPR Subsidi memberikan kontribusi untuk pemerintah sejak era Presiden Joko Widodo dan dilanjutkan di masa pemerintahan Presiden Prabowo dengan program 3 juta rumah.
Bank BTN KC Mataram jelasnya in line di daerah bekerjasama dengan Pemda, asosiasi pengembang dan pengembang perumahan dalam hal ini PT Salva Inti Properti sebagai mitra bank di wilayah Propinsi NTB.
Menurutnya, PT Salva di Kabupaten Sumbawa baru pertama kali mengembangkan perumahan. Berdasarkan data dari KC Sumbawa, Griya Mercy sangat bagus dalam aspek pemasaran dan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh PT Salva terkait penambahan subsidi dari pemerintah.
“Kami berupaya mendukung upaya pemerintah untuk KPR target masyarakat berpenghasilan rendah. Kami berupaya market share tetap dipertahankan,” pungkas Branch Manager BTN Mataram tersebut.
Wamen Fahri Hamzah, di akhir kunjungan menyebutkan bahwa pihaknya bersama Tapera mencanangkan secara serentak antara Bank dengan Tapera penandatangan dan peluncuran kuota FLPT 2025 sebanyak 200.000 unit seluruh Indonesia. Pihaknya akan meyakinkan perhitungannya kepada Menteri Keuangan supaya mendapat penambahan bahkan kalau bisa 1,5 juta akan dikejar dengan kemampuan keuangan yang ada.
Fahri menegaskan, bahwa setelah melihat kondisi di lapangan diketahui permintaan unit sangat tinggi dengan keuntungan bagi pengembang cukup besar. Dia meminta para pengembang agar memperhatikan estetika bangunan, menambahkan ruang dapur agar pemilik rumah masuk sudah ada semua.
“Karena jatahnya ada, apakah teman-teman pengembang sanggup atau tidak. Tapi sejauh ini permintaan tinggi, kredit macetnya rendah, banknya senang, rakyat senang dan artinya ini adalah inovasi yang baik untuk pengadaan rumah rakyat,” tandas Fahri Hamzah.
Ia menambahkan saat ini sedang mengkalkulasikan biaya penataan pemukiman dan kawasan pesisir finalnya pada APBP tahun 2025.
“Saya menyarankan kepada pengembang agar kawasannya dirapikan dan lebih baik karena sekarang kan kementerian baru lahir Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman. Kalau bisa kawasannya dibuat lebih bagus, bisa mencerminkan kerukunan tetanggaan, RT RW dan persahabatan,” tegasnya.
Fahri mengingatkan, jangan sampai tetanggaan tidak saling kenal, tiba-tiba rumah sebelah jadi markas judi online atau pabrik narkoba itu karena kurangnya keakraban, paling tidak rumah pertemuan untuk orang saling kenal mengenal. (Bs)