Sumbawa Besar–Kampanye Tatap Muka Calon Bupati Petahana, nomor urut 4, Drs. Mahmud Abdullah (Haji Mo), berdialog dengan warga di Desa Sempe dan Desa Berang Rea, Kecamatan Moyo Hulu, Kamis (17/10/2024).
Pada kesempatan tersebut, Haji Mo mendengar dan menjawab langsung pertanyaan maupun harapan warga di dua Desa itu.
Di Desa Sempe, salah seorang petani, Wahab, menanyakan mengenai harga jagung yang selama ini meresahkan para petani. Apalagi meningkatnya harga bibit, sulit mendapatkan pupuk, harga racun/pestisida mahal, tapi penjualan petani rendah atau murah.
“Kami menangis saat selesai panen.
Hutang dan pemasukan tidak sesuai dan mengeluarkan, air mata yang keluar. Kapan kami merasakan harganya stabil?” ungkap Wahab.
“Kami berharap tolong bantu kami menyangkut masalah ini. Kalau hal lain kami cukup puas meski tidak 100%,” tambahnya.
Hijir AR, warga Sempe lainnya mengeluhkan sulitnya akses komunikasi khususnya internet.
“Masalah komunikasi yang kami butuhkan akses internet. BTS di sini hanya diakses terbatas, tolong ditambah kapasitasnya,” ujar Hijir.
Di samping itu, Warga Desa Sempe berharap adanya perbaikan dan pembuatan cek dam atau Reban Bo’ yang sudah rusak dibawa banjir beberapa tahun lalu. Harapan ini sesuai dengan salah satu program Mo-BJS mengenai peran P3A.
Di Desa Berang Rea, Haji Mo disuguhkan dengan harapan warga yang meminta perbaikan salah satu titik deker ruas jalan menuju Desa Sempe yang rawan ambruk jika sudah melebihi daya tahannya.
Terhadap harapan dan aspirasi warga di dua Desa, Haji Mo yang saat ini masih sebagai Bupati Sumbawa langsung merespon.
Khusus masalah jagung, Bupati Sumbawa ini mengakui bahwa masalah jagung menjadi masalah menyeluruh di Sumbawa.
“Maka solusinya kami sudah berencana ke depan salah satunya hilirisasi, jangan lagi menjual gelondongan tapi bikin dalam barang jadi karena kalau gelondongan diserahkan ke harga pasar. Hilirirasi misalnya kita dirikan pabrik pakan ternak supaya harga jagung lebih bagus,” ungkap Haji Mo.
Dia mengungkapkan bahwa ketika menjabat Wakil Bupati Sumbawa sebelumnya, di saat itulah Sumbawa mengekspor jagung pertama kali ke Filipina tapi ternyata tidak bisa membantu menaikan harga jagung. Makanya sangat dibutuhkan adanya pabrik pakan ternak di Sumbawa.
“Sudah saya bicarakan dengan Fahri Hamzah untuk hilirirasi karena hubungan nya dengan Menteri Pertanian cukup bagus, yang juga memberikan bantuan kepada Sumbawa,” tandas Haji Mo.
Mengenai sinyal internet di Desa Sempe, Haji Mo mengakui memang sinyal sangat dibutuhkan termasuk sekolah dan rumah sakit maka dari itu, dirinya segera berkomunikasi Kemenkominfo untuk menambah kapasitas sinyal di Desa Sempe.
Terkait pembangunan cek dam yang sudah rusak dan pengaturan irigasi, Cabup Petahana menegaskan bahwa peran P3A ini akan ditingkatkan kembali seperti kebiasaan malar dan kepala malar yang dulu menjadi kebiasaan petani Sumbawa.
“Terkait Reban uma Bo’ akan kami jadikan perhatian tapi syaratnya kami harus terpilih dulu,” tegasnya.
Di Desa Berang Rea, Haji Mo menjawab keresahan warga akan mendatangkan Dinas PU untuk mengecek dan segera menanganinya. (Bs)