Simulasi Top Mind, Jarot Ungguli Haji Mo dan Novi
Sumbawa Besar–Nama Syarafuddin Jarot kembali mengemuka sebagai figur yang akan menjadi penantang terkuat dua petahana, Mahmud Abdullah (Haji Mo) dan Dewi Noviani, pada Pilkada Sumbawa nanti.
Baru-baru ini Lembaga Survey Indonesia (LSI) melalui Ketua Panja Pilkada DPC Gerindra Sumbawa, Hilal Alamudy, Sabtu 6 Juli 2024, merilis kepada publik hasil survey di rentang tanggal 19 sampai dengan 24 Juni 2024.
Hal paling menonjol pada survey tersebut nama Syarafuddin Jarot yang diusung Partai Gerindra,Partai Nasdem dan PKB, mengungguli figur-figur pesaingnya.
Pada simulasi Top Of Mind, yang mana responden diberikan pertanyaan “Kalau pemilihan langsung Bupati Sumbawa diadakan hari ini siapa yang akan bapak/ibu pilih sebagai Bupati”.
Hasilnya adalah, Syarafuddin Jarot paling banyak disebut 47.9%, kemudian Dewi Noviany 10.8%, Sahril 8.7%, Mohamad Ansori 4.9%, dan Mahmud Abdullah 4.8%, nama lain jauh lebih rendah. Belum menentukan pilihan 49.1%.
Selanjutnya papar Hilal, pada simulasi semi terbuka 19 nama, Syarafuddin Jarot paling banyak dipilih 21.7%, kemudian Dewi Noviany 16.2%, Sahril 8.6%, Mahmud Abdullah 7.7%, dan Mohamad Ansori 6.7%, nama lain jauh lebih rendah. Belum menentukan pilihan 30.6%.
Kemudian pada simulasi 11 nama hingga head to head, Syarafuddin Jarot memiliki dukungan yang paling tinggi dengan dukungan antara 22.5%-28.2%, kemudian Dewi Noviany dengan dukungan 16.9%-22.9%, Mahmud Abdullah dengan dukungan 7.6%-15.4%, dan Mohamad Ansori dengan dukungan 7%-11.3%, tergantung jumlah nama dan nama-nama yang di simulasikan.
Pada simulasi pasangan calon, paslon Syarafuddin Jarot-Mohamad Ansori secara konsisten selalu lebih unggul dibanding pasangan lawannya, di berbagai simulasi. Hal ini konsisten dengan tinggal keunggulan SyarafuddinJarot dalam simulasi satu nama calon bupati dan keunggulan Mohamad Ansori dalam simulasi satu nama calon wakil bupati.
Hilal menambahkan bahwa penyebab keunggulan pasangan Syarafuddin Jarot dan Mohammad Ansori, setidaknya ada tiga faktor.
Pertama, tingkat akseptabilitasnya yang paling tinggi dibanding calon yang sudah populer seperti Dewi Noviany dan Mahmud Abdullah. Popularitas merupakan hal mendasar dalam politik elektoral, tidak mungkin dipilih jika tidak dikenal.
“Populer juga belum tentu dipilih jika ada calon lain yang lebih disukai. Oleh karena itu populer saja tidak cukup, citra personal calon juga harus positif,” kata Hilal mengutip kesimpulan hasil survey LSi.
Sementara ini Dewi Noviany sudah dikenal 77.8% warga dan disukai oleh 58.2% dari yang mengenal namanya, Mahmud Abdullah dikenal 74.4% warga dan disukai 55% yang mengenalnya, Syarafuddin Jarot dikenal 56.7% warga dan disukai 70.9% yang mengenalnya, Mohamad Ansori dikenal 41.1% warga dan disukai 52.3% yang mengenalnya.
Kedua, nilai rata-rata citra personal Syarafuddin Jarot paling tinggi dibandingkan calon lainnya.
Ketiga, tingkat kepuasan terhadap petahana tidak tinggi dan persentase yang menginginkan kembali petahana rendah.
“Dengan demikian, pasangan Syarafuddin Jarot dan Mohamad Ansori untuk sementara ini a dalah pasangan yang paling berpeluang memenangkan pilkada Sumbawa,” tutup Hilal, mengutip kesimpulan hasil survey. (Bs)