Sumbawa Besar–Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Raberas, Kecamatan Sumbawa, saat ini kapasitas atau daya tampungnya sudah melebihi. Operasionalnya pun butuh biaya yang tidak sedikit.
Dari hasil perbincangan singkat media ini dengan Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup–Aryan Perdana Putra, diketahui bahwa operasional TPA Raberas membutuhkan biaya yang tidak sedikit mulai dari pembangunan sampai dengan operasional bahkan pasca operasional (penutupan TPA). Disamping itu, volume sampah yang masuk ke TPA akan menentukan umur pakai TPA. Semakin tinggi volumenya maka semakin pendek umumnya.
“Jika TPA tutup maka kita butuh lokasi lain untuk membangun TPA. Sementara itu fiskal daerah terbatas untuk dapat membiayai pembangunan TPA baru. Tidak ada cara lain selain mulai mengurangi volume sampah,” kata Aryan.
Lalu pertanyaannya dari mana sampah Sumbawa? Berdasarkan data pihaknya, sampah terbanyak di Sumbawa berasal dari sampah rumah tangga. Setiap rumah menjadi penyumbang sampah di Sumbawa.
“Maka dari itu tidak ada cara lain selain mulai mengurangi sampah dr tingkat rumah’ tangga. Agar sampah yang masuk ke TPA dapat kita kurangi. Bagaimana caranya? Ada banyak cara, 3R, biopori, substitusi, bahkan banyak lagi cara yg lainnya. Tinggal persoalannya kita mau apa tidak, kita peduli apa tidak?” sentil Aryan.
Menurutnya bahwa pertanyaan itu kembali pada diri kita pribadi.
Marilah mulai lakukan hal kecil untuk lingkungan masing-masing. Anggap saja memungut selembar kertas sama dengan menyelamatkan ratusan semut yang tertindih dibawahnya. (BS)
