Sumbawa Besar–Sebagai upaya untuk meningkatkan hubungan sosial dan kolaborasi, Tim P3PD Lakpesdam PCNU Sumbawa menggelar Pelatihan Team Building dan Penggalian gagasan Pengurus Sekolah Lapang Desa Inklusif, pada Ahad 2 Mei 2024 di balai Pertemuan Desa Pulau Bungin, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa.
Kegiatan tersebut dihadiri Pengurus Sekolah Lapang Desa Pulau Bungin dan Desa Kalimango, Kepala Desa Pulau Bungin Jaelani, S.H, Kepala Desa Kalimago Heri Darfan SP, Tokoh Masyarakat Desa Pulau Bungin.
Ketua Lakpesdam PCNU Sumbawa–Muhazi Ramadhan, dalam mengatakan kegiatan team building dan penggalian gagasan sebagai upaya untuk meningkatkan hubungan sosial dalam suatu tim dengan melakukan kolaborasi berbagai tugas-tugas di Desa serta dilakukan penggalian potensi dan memunculkan aspirasi masyarakat di Desa.
“Oleh karenanya untuk membentuk tim yang hebat membutuhkan banyak keterampilan dan perencanaan matang dalam melaksanakan setiap program yang ada,” ujarnya.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk dukungan dan komitmen dalam mensukseskan Program Penguatan Pemerintah dan Pembangunan Desa (P3PD) Sub komponen 2B Kerjasama antara Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan Lakpesdam PBNU tentang peningkatan kapasitas masyarakat dan sistem akuntabilitas sosial di desa serta menjaga stabilitas lingkungan di Desa.
”Bahwa hal tersebut merupakan upaya komprehensif dalam meningkatkan kapasitas dan partisipasi masyarakat Desa untuk mendorong kualitas pembangunan Desa yang demokratis,berkeadilan, dan berkeadaban,” jelas Muhazi.
Kepala Desa Pulau Bungin–Jaelani, SH., menyampaikan kegiatan ini menjadi proses penguatan kapasitas perencanaan pembangunan, terutama kelompok rentan di Desa. Dalam program ini bahwa keterlibatan mereka perlu sebagai bentuk keterbukaan dalam asas pemerataan pembangunan.
“Agenda kita terkait dengan penggalian sekolah lapang semoga dengan adanya pembinaan dan pendampingan ini para peserta memahami materi sekolah lapang ini dan bisa menerapkannya di tengah tengah masyarakat,” ujar Jaelani.
Pada konteks personal kelompok rentan cenderung menutup diri kepada publik karena keterbatasan mereka, maka melalui program ini mendorong pemahaman mereka terkait pentingnya sumbangsih pemikiran mereka dalam memenuhi kebutuhan pelayanan pemenuhan hak mereka sebagai bagian dari masyarakat Desa
Kades berharap bahwa pendampingan ini bukan hanya sekedar pendampingan tetapi ada harapan dari masyarakat bahwa pendampingan ini bisa direalisasikan dalam bentuk nyata. “Banyak perubahan perubahan yang ingin kita lakukan mudah-mudahan dengan sinergitas kita bersama di sini,” pungkas Kades Pulau Bungin.(*)