Sumbawa Besar–Warga di Dusun Matemega, Desa Marente, Kecamatan Alas, sampai hari ini belum memperoleh nikmatnya akses transportasi/jalan dari dan atau menuju pusat Desa di Marente.
Kondisi ini dilatari, belum adanya niat pemerintah untuk merubah status ruas jalan yang masih dalam kawasan hutan menjadi ruas jalan umum atau ruas jalan Propinsi maupun ruas jalan Kabupaten.
Kendala ini menurut Kades Marente, Khaeruddin, kepada media ini, tentu menjadi faktor penghambat arus manusia, barang dan jasa di Desa Marente khususnya Dusun Matemega.
Selama ini warganya harus menerima kenyataan menghadapi sulitnya melalui ruas jalan dimaksud.
“Kalau musim hujan kami mandi lumpur, kalau musim kemarau kami mandi debu. Begitu kira-kira kondisi asli jalan menuju ke Dusun Matemega. Bisakah dibayangkan situasi kebatinan warga kami di Matemega?” ucap Kades Marente.
Dia mengaku bahwa sudah berkali-kali menyuarakan situasi ini kepada Pemda Sumbawa maupun ke Pemrpop NTB tapi selalu dijawab belum ada restu dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
Khaeruddin berharap pemerintah serius menyikapi situasi yang warganya alami. Padahal potensi alam yang dimiliki Dusun Matemega sangat berlimpah seperti Kopi, Durian, Madu Hutan dan lain sebagainya.
Pihaknya juga berkomitmen untuk menjaga kelestarian hutan sekitar Desa Marente sebagai bentuk tanggungjawab bersama agar selalu mendapatkan imbal balik dari hutan. (BS)